Selasa, 03 November 2009

Pengembangan Diri Dengan Ekskul Paskibra


Suatu hari saya di hubungi lewat telepon oleh teman lama ketika SMA yaitu teman saya ketika di pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada tahun 1992-1993. Saya jadi ingat ketika SMA dilatih menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh Kendepdikbud Kodya Bogor. Beliau mengajarkan cara menyanyikan lagu tersebut kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Ketika Pasukan Pengibar Bendera Pusaka sedang melatih yuniornya dijuluki “tukang ngabending”. Tapi ketika tiap hari Senin menjadi pengibar bendera. Pokoknya harus siap pakai kapan saja untuk menjadi petugas upacara bendera.

Ekskul Paskibra sepertinya dari dulu sampai sekarang salah satu ekskul yang masih jarang ada Pembinanya kalaupun ada hanya simbol saja. Bahkan salah satu ekstra kurikuler yang pelatihnya tidak dibayar secara finansial oleh sekolah.
Sehingga ekskul ini salah satu ekskul yang mengirit biaya pembinaan dan pelatihan bagi pihak sekolah, tetapi keberadaanya sangat diperlukan, coba dengan ekskul yang lain? Ekskul ini (paskibra) sangat rapi, dan terorganisir dengan baik, mulai dari tingkat satuan (sekolah), kabupaten, provinsi, nasional.

Menurut saya ekskul ini merupakan ekskul yang kaderisasinya cukup baik. Jika dikaitkan dengan kepribadian maka ekskul paskibra merupakan pengembangan diri bagi siswa yang sangat baik. Ekskul ini jarang melibatkan guru sebagai pembina atau pelatihnya. Bahkan bisa jadi diatur sekolah sampai tidak ada pembinanya.
Ekskul Paskibra sangat kuat melibatkan angotanya, sebagai contoh, kalau ekskul bola voli sekolah harus menyediakan sarana, kaos tim, dan biaya pembinaan dan pelatihan. Coba kalau ekskul paskibra? Idealnya pihak sekolah menyediakan perlengkapan upacara yang baik, menyediakan pakaian serangam paskibra untuk satu tahun.
Seorang anggota paskibra harus menguasai beberapa keterampilan, bahkan harus sehat jasmani dan rohani. Setiap anggota paskibra harus beretika dengan baik. Contohnya: Ketika bertemu dengan senior harus hormat, ketika makan harus tepat waktu tidak boleh bicara, sebelum mulai dan mengakhiri latihan harus berkumpul dulu (apel) dan ditandai dengan berdoa, kalau berjalan (jika bersama) harus melangkah sama, dan banyak lagi.
Sehingga pembinaan dan pelatihan pada paskibra menurut saya pendidikan menyeluruh. Kalau metoda paskibra diterapkan pada kehidupan dunia pendidikan menurut saya sangat baik. Terutama dalam regenerasi atau kaderisasi cukup baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar